Konsep Zuhud Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani: Studi Kitab Tafsir Al Jailani
Abstract
Modernisasi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, politik, sosial, dan budaya. Salah satu dampak negatifnya adalah kecenderungan cara pandang yang lebih menekankan materialisme dan sekularisme, mengakibatkan pergeseran tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan dari upaya mendekatkan diri kepada Tuhan menjadi semata-mata untuk kepentingan duniawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep zuhud sebagai solusi untuk mengembalikan keseimbangan antara aspek material dan spiritual dalam kehidupan modern, serta menganalisis relevansinya dalam menghadapi tantangan modernitas. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan analisis kritis terhadap sumber-sumber tertulis yang relevan. Langkah-langkah meliputi pencarian literatur sistematis, seleksi sumber berdasarkan kriteria kualitas dan relevansi, serta analisis mendalam terhadap tema-tema utama dan argumen dalam literatur terpilih. Konsep zuhud khususnya dalam pemikiran Syekh Abdul Qadir al-Jailani, memberikan pendekatan spiritual yang komprehensif dan multidimensional. Zuhud dibagi menjadi Zuhud Suwari dan Zuhud Hakiki, menekankan pentingnya keseimbangan antara syariat dan hakikat. Syekh Abdul Qadir menekankan pentingnya keseimbangan antara syariat dan hakikat, serta peran ilmu dan bimbingan spiritual dalam praktik zuhud. Beliau menggarisbawahi bahwa zuhud sejati melibatkan pengendalian hawa nafsu, moderasi dalam konsumsi hal-hal halal, dan pembebasan hati dari keterikatan duniawi. Ajaran beliau tentang zuhud menawarkan perspektif yang relevan dalam menghadapi tantangan modernitas, materialisme, dan konsumerisme.