Pengaruh Variasi Pendingin Terhadap Kekasaran Dan Temperatur Permukaan Pada Proses Pembubutan Baja Karbon Rendah ST 41
Abstract
Proses bubut merupakan salah satu proses pemesinan yang berupaya untuk membuang sebagian material dalam bentuk geram. Salah satu tolak ukur keberhasilan dari proses bubut adalah kekasaran. Hal ini terjadi akibat adanya gerak relatif pahat terhadap benda kerja, dimana benda kerja diputar pada spindel dan pahat dihantarkan ke benda kerja secara translasi. Hal ini disebabkan bentuk dan kekasaran permukaan produk dalam kaitanya dengan gesekan, keausan, sistem pendingin dan lain – lain. Dalam penelitian ini temperature permukaan dan kekasaran permukaan tahapanya adalah pemilihan material dan jenis media pendinginya. Material yang digunakan adalah ST 41, pahat potong yang gunakan adalah HSS, sedangkan media pendinginya Soluble Oils, Minyak Goreng Sawit, dan Udara/tanpa Pendingin. Untuk proses selanjutnya adalah proses pembubutan menggunakan mesin bubut konvesional dengan kecepatan putar 630 Rpm, Kedalaman potong 2mm, dan kecepatan potong 0,04 mm/menit, dengan berbagai media pendingin untuk setiap benda kerja. Jenis media pendingin sangat berpengaruh terhadap nilai Temperature Permukaan maupun Kekasaran Permukaan, dikarenakan perbedaan nilai temperature dan kekasaran pada setiap media pendingin berbeda. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif, karena penelitian hanya untuk mendeskripsikan variabel yang diteliti. Sedangkan untuk analisa data, penelitian ini menghunakan analisa regresi, karena untuk menguji pengaruh antara variabel bebas maupun variabel terikat. Nilai temperature permukaan dan kekasaran permukaan dengan media pendingin menggunakan Soluble Oils memiliki rata – rata 40,3° C dan 5,35 µm, dengan media pendingin Minyak Goreng Sawit memiliki rata – rata 38,8° C dan 5,21 µm, sedangkan dengan menggunakan media pendingin Udara/Tanpa Pendingin memiliki rata – rata 39,2° C dan 6,14 µm.



