Peningkatan Penguasaan Kosakata dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Materi Teks Naratif melalui Penerapan Model Pembelajaran Contextual Guessing Pada Siswa Kelas X Ips 5 SMA Negeri 1 Garum Tahun Pelajaran 2019/2020

  • Widaryanto Widaryanto SMA Negeri 1 Garum, Blitar, Indonesia

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: (1) Apakahpenerapan model pembelajaran Contextual Guessing pada matapelajaran Bahasa Inggris materi Teks Naratif dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa kelas X IPS 5 SMA Negeri 5  Taruna Brawijaya Jawa Timur Tahun Pelajaran 2019/2020?, dan (2) Apakah penerapan model pembelajaran Contextual Guessing pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Teks Naratif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS 5 SMA Negeri 1 Garum Tahun Pelajaran 2019/2020? Jenis penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (class roo maction research). Penelitian dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Garum. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X IPS 5 Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Guessingdapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Hal ini dibuktikan dengan data pengamatan dan kuisioner siswa bahwa 81,43% siswa menyatakan peningkatan pada aspek konteks penggunaan kosa kata. Selain itu, 85,71% siswa berpendapat bahwa ada peningkatan pada aspek pengetahuan kosakata. Kemudian 75,71% siswa menyampaikan bahwa peningkatan juga terjadi pada aspek proses fundamental. Dan 70% siswa menyatakan bahwa ada peningkatan pada strategi metakognitif untuk aspek penggunaan kosakata. Penerapan model pembelajaran Contextual Guessing juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa, nilai rata-rata kelas sebelum penerapan model pembelajaran contextual guessing adalah 55,66, mengalami peningkatan 13,77 poin menjadi 69,43 pada siklus I, dan kembali meningkat 9,71 poin menjadi 79,14 pada siklus II. Jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM dan dinyatakan tuntas pun mengalami peningkatan. Pada data observasi awal hanya terdapat 7 dari 35 siswa yang tuntas (20%), kemudian mengalami peningkatan sebesar 46,67% pada siklus II menjadi 20 dari 35 siswa yang tuntas (66,67%), dan kembali meningkat sebesar 16,19% menjadi 29 dari 35 siswa yang tuntas (82,86%).

Published
2022-05-01