Peran Pesantren Dalam Mengembangkan Ekonomi Islam

Akhmad Rifa’i; Denny Rakhmad Widi Ashari; Mohammad Basid Al Haris; Setyoadi Pambudi; Gautama Sastra Waskita

doi:10.28926/sinda.v4i1.1420

Akhmad Rifa’i Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Denny Rakhmad Widi Ashari Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Mohammad Basid Al Haris Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Setyoadi Pambudi Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Gautama Sastra Waskita Universitas Tulungagung

DOI: https://doi.org/10.28926/sinda.v4i1.1420

Keywords: Pondok Pesantren, Ekonomi Islam, Masyarakat

Abstract

Fokus penelitian ini adalah kemungkinan, peran, pendukung, dan penghambat pertumbuhan ekonomi Islam di masyarakat, khususnya di Pondok Pesantren. tidak hanya mendapatkan pendidikan agama, tetapi juga mendapatkan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Studi ini berfokus pada Pondok Pesantren Kerja ABA Tulungagung dan Darul Huda Blitar. Untuk memastikan validitas data, metode kualitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui wawancara dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren memiliki peran, potensi, dan dukungan dalam membangun ekonomi Islam masyarakat. Namun, hambatan utamanya adalah kurangnya komunikasi karyawan, kurangnya kerja sama masyarakat, dan kekurangan ahli ekonomi Islam

References

Afdhal, Ashari, D. R. W., Rukmana, A. Y., Rinusara, N. M., Budiman, Waskita, G. S., Nugroho, L., dkk. (2024). Ekonomi Pembangunan Syariah. Padang: Get Press Indonesia.
Andriyani, Z., Hasan, M. A., & Wulandari, R. A. (2018). Membangun jiwa enterpreneurship santri melalui pengembangan usaha ekonomi kreatif. Dimas: Jurnal pemikiran agama untuk pemberdayaan, 18(1), 47–64. LP2M of Institute for Research and Community Services-UIN Walisongo.
Arif, M. C. (2005). Pemberdayaan Pesantren. Yogyakarta: PT Lkis Pelangi Aksara.
Ashari, D. R. W., Al Haris, M. B., Rifa’i, A., & Hidayati, A. (2023). Persepsi Masyarakat Terhadap Mitos dan Fakta Perbankan Syariah. SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies, 3(2), 125–133.
Ashari, D. R. W., Hidayati, A., Al Haris, M. B., Wulandari, F. E., Purwanto, M. A., Izzah, S., Novilia, E., dkk. (2023). Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Get Press Indonesia.
Djamil, F. (2012). Penerapan hukum perjanjian dalam transaksi di lembaga keuangan syariah. Bengkulu: Sinar Grafika.
Dunn William, N. (2000). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Fadia, Z. U. L., Ernawati, J., & Ramdlani, S. (2015). Pengembangan Taman Rekreasi Tlogomas Dengan Strategi Pola Penataan Fasilitas. Brawijaya University, Malang.
Huda, N. (2018). Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis. Jakarta: Prenada Media.
Indraddin, I. dan. (2016). Strategi dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Deepublish. Diambil dari https://www.researchgate.net/profile/Irwan-Irwan-4/publication/349009416_Strategi_dan_Perubahan_Sosial/links/601b3b9f299bf1cc269ffe5f/Strategi-dan-Perubahan-Sosial.pdf
Nana Herdiana Abdurrahman & Beni Ahmad Saebani. (2013). Manajemen bisnis syariah dan kewirausahaan. Bandung: Pustaka Setia.
Nasdian, F. T. (2014). Pengembangan masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Shofwan, A. M., Arifin, M., Muttaqin, A., Rohman, M., Ihsani, A. F. A., Laili, A., Farantika, D., dkk. (2024). Character Building Sebuah Tinjauan Berbagai Aspek (Vol. 1). Solok: PT. Insan Cendekia Mandiri Group. Diambil Mei 13, 2024, dari https://insancendekiamandiri.com/detail/character-building-sebuah-tinjauan-berbagai-aspek.html
Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: (Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D) (Cet. 6.). Bandung: Alfabeta.
Suharto, E. (2009). Membangun masyarakat memberdayakan rakyat. Rafika Aditama.
Sumadi Suryabrata. (2018). Metodologi Penelitian—Sumadi Suryabrata (18 ed.). Depok: Rajagrafindo Persada.
Syam, N. (2005). Islam pesisir. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.
Zainuddin, A., & Sabila, P. (2019). Peran Ekonomi Era Globalisasi Dalam Tumbuh Kembang Masyarakat Islam Modern Di Indonesia (the Economic Role of the Globalization Era in the Development of Modern Islamic Community in Indonesia). Qawãnïn Journal of Economic Syaria Law, 3(2), 212–238.