Membangun Kebersamaan Melalui Makan Kembul Bujana: Strategi Pengembangan Komunitas Berbasis Budaya di MWC NU Garum Kabupaten Blitar
Abstract
This study explores the tradition of Kembul Bujana at MWC NU Garum Blitar Regency. The research aims to understand the meaning, values, and social impact of this communal dining tradition within the local religious community. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through observation, interviews, and documentation, involving religious leaders, members of the autonomous bodies, and community participants. The findings reveal that Kembul Bujana serves not only as a medium for strengthening social bonds and fostering a sense of togetherness but also as a platform for transmitting religious teachings, cultural values, and collective identity. The discussion highlights the stages of the tradition, the integration of religious rituals with cultural practices, and the role of shared meals in reinforcing community cohesion. The study concludes that Kembul Bujana functions as an effective form of social and religious education, suggesting that such traditions should be preserved and adapted to modern contexts while maintaining their core values.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis makna kegiatan kembul bujana yang dilaksanakan MWC NU Garum Kabupaten Blitar, serta mengkaji nilai-nilai sosial, religius, dan kultural yang terkandung di dalamnya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kembul bujana bukan hanya tradisi makan bersama, tetapi juga sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah, meningkatkan solidaritas jamaah, serta menjadi media internalisasi ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah yang ramah dan toleran. Tradisi ini memadukan nilai religius, seperti syukur dan kebersamaan dalam berbagi rezeki, dengan nilai sosial seperti gotong royong dan keterbukaan. Dalam perspektif kultural, kembul bujana menjadi bentuk pelestarian tradisi lokal yang selaras dengan prinsip dakwah kultural Nahdlatul Ulama. Penelitian ini menegaskan bahwa kegiatan kembul bujana berkontribusi terhadap penguatan kohesi sosial dan transmisi nilai keislaman di tengah masyarakat. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengembangan strategi dakwah kultural yang efektif dan kontekstual, serta memberikan kontribusi terhadap pelestarian tradisi lokal yang bernilai positif.