Peningkatan Ketrampilan Menulis Puisi Peserta Didik Kelas V MIN 1 Sidoarjo Melalui Metode Akrostik dengan Instrumen Smart Card
Abstract
Pada penelitian ini, rumusan masalahnya sebagai berikut: 1) Bagaimana cara menaikkan ketrampilan atau ketrampilan menulis puisi peserta didik kelas V MIN 1 Sidoarjo memakai metode akrostik dengan instrumen smart card?, 2) Bagaimana pergantian sikap peserta didik saat pengajaran ketrampilan menulis puisi memakai metode akrostik dengan instrumen smart card?,. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis tindakan kelas, dengan dua siklus. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan diantaranya perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi, dan perbaikan atau refleksi.. Penelitian pengajaran ketrampilan menulis puisi metode akrostik dengan instrumen smartcard ini dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Februari 2020. Sedangkan lokasi penelitian di MIN 1 Sidoarjo. Peserta didik kelas V MIN 1 Sidoarjo menjadi subyek penelitian ini.
Simulan penelitian yang didasarkan dari hasil pembahasan ini diantara lain: 1). Pada siklus I, peserta didik MIN 1 Sidoarjo kelas V dalam ketrampilan menulis puisi memperoleh nilai rata-rata klasikal 66,9 dengan tingkatan cukup. Sedangkan pengajaran ketrampilan menulis puisi pada siklus II, nilai rata-rata peserta didik 81,6 atau mencapai peningkatan 22% dalam tingkatan baik. Tiap faktor rata-rata mengalami peningkatan, mulai dari pilihan kata atau diksi meningkat 17,2%, pemakaian rima peningkatannya sekitar 15%, judul puisi meningkat sebesar 15,2%, dan peningkatan faktor tipografi hingga 37,4%., 2) Ketika pengajaran ketrampilan menulis puisi dengan metode akrostik instrumen smart card selesai dilakukan, terdapat beberapan pergantian sikap peserta didik, dari perilaku negatif ke positif. Kesiapan peserta didik saat siklus I dalam aktivitas pengajaran ketrampilan menulis puisi juga terlihat cukup baik, namun terdapat beberapa peserta didik masih melakukan perilaku negatif seperti mengajak teman berbicara, melamun, bercanda, dan malas mengikuti kelas. Kesulitan peserta didik saat pengajaran menulis puisi diantaranya dalam menggunakan rima serta tipografi, dan tidak mengikuti kelas. Pada pengajaran siklus II, saat pengajaran menulis puisi, peserta didik sudah terlihat ada pergantian sikap, yakni lebih bersemangat, lebih siap, dan serius mengikuti kelas. Pergantian sikap peserta didik yang tampak berbeda dari siklus I ke siklus II diantaranya: selama pengajaran peserta didik menjadi aktif dan tidak malu bertanya kepada pendidik, serta berani membacakan puisi di kelas dengan rasa percaya diri. Penelitian, dan ringkasan hasil penelitian.




