Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKN Materi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Metode Value Clarification Technique (VCT) pada Siswa Kelas V SDN Tulupari Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2021/2022
Abstract
Pengajar mata pelajaran PKn yang mencakup Memahami Negara Kesatuan Republik Indonesia mengharapkan hasil yang sangat berbeda dengan tes formatif dan metode pembelajaran konvensional. Karena hanya empat dari 18 siswa yang mengikuti pelajaran yang memenuhi standar KKM, maka tingkat ketuntasan tercapai sebesar 22,22%. Masih jauh dari tingkat ketuntasan belajar yang diharapkan, yaitu minimal 75%. Menurut KKM, 14 siswa belum menyelesaikan mata kuliah atau 77,78% yang menunjukkan bahwa pengajaran guru masih belum efektif. Penulis memfokuskan permasalahan tersebut dan merumuskannya setelah mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang ada: Apakah metode Teknik Klarifikasi Nilai (VCT) dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia di SDN Tulupari, Kecamatan Tiris? Pada Sabtu, 30 September 2017, dilakukan pra siklus. Ada dua pelajaran dan dua pertemuan 70 menit. Pada 7 Oktober 2017 telah dilaksanakan pembelajaran Siklus I. Ada dua pelajaran dan dua pertemuan 70 menit. Learning Cycle kedua berlangsung pada 21 Oktober 2017. Terdapat dua pembelajaran dan dua kali pertemuan 70 menit. 77,8% dan 22,2% siswa tidak menyelesaikan pendidikan mereka selama pra-siklus. Pada pembelajaran Siklus I, 55,5 persen siswa menyelesaikan tugasnya, sedangkan 44,5% tidak menyelesaikannya. Pada siklus II, 83,3 persen siswa menyelesaikan tugasnya, sedangkan 16,7% tidak menyelesaikannya. Setelah peningkatan pembelajaran dilaksanakan, tingkat keberhasilan, atau persentase siswa yang menyelesaikan pendidikannya meningkat secara signifikan. Hasil tes pra siklus menunjukkan rata-rata hanya 65,50; 85 pada siklus kedua; dan 71,10 pada siklus pertama.



