Peningkatan Kualitas Pembelajaran PPKN Tema 3 tentang Pelaksanaan Kewajiban, Hak, dan Tanggung Jawab sebagai WNI melalui Model Team Assisted Individualization (TAI) dengan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VI

  • Suhaemi Suhaemi SDN Karanganyar I Kecamatan Bantaran

Abstract

Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila  Kewarganegaran merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warganegara yang baik, cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila, UUD 1945 dan merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa SD. Namun aspek sikap proporsinya hanya 12%, aspek perilaku 20,17% dan aspek pengetahuan 69,43%/ Hal ini berakibat pada pembelajaran PPKn yang dipenuhi pengajaran konsep keilmuan semata. Penyampaian pembelajaranpun lebih banyak didominasi metode ekspositori, ceramah, dan pemaparan dari guru. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan juga belum menggunakan mutimedia sehingga pembelajaran cepat menjenuhkan dan membosankan. Hal itu didukung data dari pencapaian hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran PPKn masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75.  Sebanyak 28,57 % (4 dari 14 siswa) mendapat nilai 75 ke atas atau tuntas belajar, sedangkan 71,43% (10 dari 114 siswa) nilainya masih dibawah KKM Nilai terendah 20, tertinggi 80 dan rata-rata kelas 55,71. Berdasarkan data tersebut, perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn di kelas VI SDN Karanganyar I Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo melalui penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan 14 siswa SDN Karanganyar I Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus I memperoleh nilai 85 dengan kategori  baik (kreatif) , pada siklus II memperoleh nilai 90 dengan kriteria Sangat Kreatif dan pada siklus III memperoleh nilai 96  kategori sangat kreatif. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I memperoleh nilai 81 kategori aktif, pada siklus II memperoleh nilai 86 dengan kategori aktif, dan pada siklus III memperoleh nilai 95 dengan kategori sangat baktif. Sedangkan  hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 64,29,  pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 72,86 dan pada siklus III memperoleh nilai rata-rata 81,43 sedangkan prosentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah 50,00%, 71,43%, dan 100,00% semua siswa secara klasikal sudah mencapai ketuntasan baik secara individu maupun secara klasikal. Simpulan penelitian ini adalah melalui Model Team Assisted Individualization dengan media Audiovisual pada pembelajaran PPKn  dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya menerapkan model Model  Team Assisted Individualization Dengan Media Audiovisal sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn.

Published
2022-04-09